Rakyatku, hari ini kami akan memberikan ulangan. Keluarkan semua fikiranmu, jangan menyontek kepada negara yang senasib karena kita tak kan dapat duit. Jangan protes! karena protes kalian tak berguna... Nanti malah kami yang diprotes, di embargo, dikucilkan, tak diberi modal sama negara kapitalis (padahal duit mereka juga ada dari kita, dari mengikis habis yang ada di pertiwi ini). Ulangan hari ini, sama seperti soal di pemerintahan sudah-sudah, klasik, serba analis, serba teoritis, tak menggubris. Baiklah, rakyatku. Soal ulangannya, adalah BBM naik karena disuruh dari oom Sam, Demo lagi? Percuma tak digubris, angkutan umum untuk kalian rakyat, mogok lagi minta ongkos dinaikan juga, biar kalian jalan kaki. Cape deh loh.. Kalau kamimah enak mobil fasilitas negeri ini, jok empuk, adem tak kepanasan, tidak macet karena si komo sudah lewat. Harga tuk isi perut nanti ikut menyesuaikan, wajar naik 10% atau berapalah, modalnya juga naik dari sononya tau... Selagi kalian ulangan, kami mau ke dapur rekaman dan berdagang. Ada lagu baru yang berjudul "Minyak tanah dipersulit, bensin dinaikan, harga kebutuhan biar melambung dan gas elpiji daganganku biar laku. Sehingga yang telah menyukseskan kami memerintah juga dapat duit, lancar proyeknya..." Nah, gampangkan soalnya? sama seperti yang sudah-sudah, karena harga dunia nak! Sudah ah, jangan dipilh lagi. Apalagi yang mengaku mewakili rakyat adu jotos di depan anak2 kita, pantes negeri ini jadi gerah. Tak merasa nanam pohon, eh dia yang ngejual. Itu milik dan yang nanam adalah mutlak yang menciptakan manusia, jin dan seluruh alam semesta. Sudah habis waktunya, kita ulangan lagi tahun depan. Huuuu....!!
Selamat dan sukses untuk Sonny Dwi Kuncoro Cs, atas kemenangan dan permainannya yang cantik sekali. Kami mendukung secara moral sepenuhnya bagi team bulutangkis Indonesia. Merebut kembali piala Thommas dan Uber. Salam hangat serta salutnya bagi para penonton/suporter Indonesia di Gelora Bung Karno, dengan penuh semangat dan heroiknya yang menggelora menembus jagat raya. Meskipun minyak tanah susah dan mahal, gas elpiji bukan janji, harga kebutuhan pokok yang mencekik, gajih bulanan hanya bisa samingguan, eh...edunateh Bensin rek ditaeken hargana. Sugan wae atuh celi, panon jeng jero hate rarasaan para pajabat di Republik Indonesia sing barenta. Ningali rakyatna nu sarusah masih boga semangat kebangsaan ngadukung team bulutangkis ngarebut gelar kabanggan balarea Thommas dan Uber cup. Minyak tanah, gas, bensin, ongkos jeung hakanen sapopoe ulah nyien piambeken rakya nu bener rakyat. Lain rakyat nu minuhan eusi pejitna ku jalan ngalancarken proyekna piken aranjen nu ker ngarajabat jeng nu ngaraku tim sukes sararia...! sakitulah ti kami.
Hari itu Jum'at rasanya pikiranku sudah terasa lain. Berangkat kerja sudah kesiangan, rasa malas sepertinya mulai menggelayuti dengan berat seberat Laptop yang biasa menemaniku tuk bekerja. Namun hal itu aku paksakan tuk tetap berangkat, ini menyangkut tanggung jawab. Di dalam angkot (maklum pegawai golongan rendah), ku buka ponsel. Maksud hati mau SMS/Telepon ke teman kerja, biar aku diabsenkan walau terlambat karena macet (sudah tradisi).
Tunduh..cangkeul punuk..hujan ngagebret, lapar..udud beak, pagawean can beres euy...!! Itulah suasana kiwari sim kuring ayeuna. Katuhu kenca kuring keur saribuk sewang-sewang sabari unggut-unggutan ngadengekeun musik siga jaman kuring mahasiwa bareto, emut teu jeung PSP ? (Pancaran Sinar Patromak)nu dikawal ku Monos, Rozali, Ade, duh nu senejenna paroho deui euy.. Maklum geus Kolotlah!.
Ogah ah.. ogah ah.. jikalau di malam ini, tah eta laguna teh. Hiji deui laguna nu ku kuring dipikaresep, Datang ke kampus bawa buku tebal-tebal, dandana nyentrik bergaye model profesor ...
Berilah hamba kearifan
Oh, Tuhan
Seperti sebuah teropong bintang
Tinggi mengatas galaksi
rendah hati di atas bumi
Bukankah manfaat pengetahuan
Penggali hakikat kehidupan
lewat mikroskop
atau teleskop
Bimbinglah si bodoh dalam menemukan;
sebuah wujud maknawi
dalam kenisbian sekarang...
(Jujun S. Suriasumantri, "Tengadah Ke Bintang-Bintang", Almamater, Institut Pertanian Bogor, Nomor 6, April 1970, hal.18)
Seiring perubahan jaman dan kemajuan teknologi, sedikit kuperhatikan ragam jenis permainan yang sering dilakukan dulu, saat ini hampir jarang dimainkan oleh anak-anak sekarang. Bukannya aku mau ngajak berpikir mundur lho..! Lha, ini mah sekedar rehat saja sejenak dari kepenatan aktivitas rutin dalam mengisi hidup dan mempertahan kelangsungan hidup di bumi sambil tetap terus menatap dan berpikir kedepan, pengennya sih kedepannya aku mo nyalonin Presiden. Tapi, cukup di Never Land alias di Antah Barantah saja....
Tujuh belas dari duapuluh ragam jenis permainan itu adalah sebagai berikut,
- Adu Kubeut
- Babancakan
- Bebentengan
- Depaan
- Galah Asin
- Gatrok
- Jajangkungan
- Jongleng
- Oray-orayan
- Sasaungan
- Sondah
- Sumput Beling
- Papalidan
- Peperangan Tembak Sora
- Tarik Batu
- Tarik Upih
- Ucing-ucingan
Aboout Me
- OGIE BOGANNA
- This blog can just daily note, effused my feeling even ideas scattering of all down when will leave noon sleep and also night...